Kutai Timur – Sebuah langkah baru PERUMDA Air Minum Tirta Tuah Benua Kutai Timur (Perumdam Kutim) dalam rencananya memasuki pasar Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Keputusan ini diambil sebagai bentuk inovasi dan upaya memperluas jangkauan bisnis. Keyakinan itu ditandai melalui Groundbreaking Pembangunan Pabrik AMDK yang dilakukan oleh Kuasa Pemilik Modal (KPM) selaku Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, bertempat di Lahan Perumdam Kutim, Jl Papa Charlie, Kabo Jaya, Sangatta, Jumat (31/5/2024).
Pengucuran cairan semen ke tiang bangunan sebagai penanda acara ceremony grounbreaking juga turut dilakukan Direktur Utama Suparjan, Direktur Umum Muhammad Ja’is, Anggota Dewan Pengawas Arjohansyah, Andi Agri. Kemudian Ketua DPRD Kutim Joni, Dandim 0909 Kutim Letkol Inf Ginanjar Wahyutomo, Kapolres Kutim AKBP Ronni Bonic dan Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Rudi Iskandar.
Dalam sambutannya, KPM Ardiansyah Sulaiman mengatakan pembangunan pabrik AMDK ini diyakini mampu menambah pendapatan Perumdam Kutim dimasa datang. Selain itu, kita juga mengharapkan agar AMDK ini menjadi percontohan.
“Kemarin ada dua desa. Salah satunya Desa Selangkau yang ingin membuat AMDK juga mengingat ad mata air di daerahnya. Mereka ingin studi banding ke Bali. Saya bilang tidak usaha jauh. Ke Perumdam Kutim saja. Karena disana lagi membangun AMDK juga. Saya harap Perumdam Kutim nanti membantu jadi konsultannya,” turutnya.
Ardiansyah juga berharap air kemasan ini menjadi produk unggulan Kutim. Dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Pihaknya pun berharap, semoga pembangunan AMDK dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan produknya siap dipasarkan.
“Saya harap Pemkab Kutim jadi konsumen pertama yang wajib membeli produk ini. Selain perusahaan yang berada di Kutim,” harap pria yang mengenakan batik warna biru ini.
Sebagai informasi, rencana bangunan pabrik itu seluas 15×30 meter. Terdiri dari ruang laboratorium, ruang kantor, lalu ada water treatment plant (wtp). Ditambah ruang cuci galon, ruang pengisi galon, ruang pengisian botol, ruang pengisian cup, hingga ruang stok dan area pengemasan.
Direktur Utama Suparjan mengungkapkan, bahwa pabrik ini merupakan misi serta gagasan bupati yang menginginkan perumdam kutim melakukan inovasi dengan membuat AMDK. Setelah sekian lama dan melewati proses yang cukup panjang. Akhirnya harapan ini bertahap dapat terwujud.
“Saat mendapat arah itu, kami mulai melakukan pengumpulan data, studi banding ke PDAM lain, hingga penyusunan uji kelayakan,” bebernya.
Suparjan menambahkan, nantinya pabrik AMDK ini mampu menghasilkan air minum kemasan botol 330 ml sebanyak 100 dus perhari. Selanjutnya untuk kemasan gelas 240 ml juga 100 dus perharinya. Kami mohon do’anya, semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.
“Pembangunan pabrik ini dikerjakan dengan waktu 150 kalender. Kami harap bulan Agustus nanti kita semua bisa kembali kesini, untuk sama-sama lakukan peresmian,” ucap mantan Manajer Produksi Perumdam Kutim itu. (HumasPerumdam)